REAKSI OKSIDASI PADA ALKOHOL
Reaksi oksidasi alkohol
primer
Pada reaksi ini akan menghasilkan alkanal (aldehida), jika dibiarkan
beberapa lama, maka proses oksidasi akan berlanjut menghasilkan suatu asam
karboksilat. Jika kita ingin memperoleh aldehida dari proses oksidasi ini, maka
secepatnya dilakukan destilasi untuk menghindari proses oksidasi berlanjut.
senyawa dengan 2 gugus OH
yang terikat pada suatu gugus atom karbon
bersifat tidak stabil, dan terurai dengan melepaskan 1 molekul air. Jadi, senyawa yang
terbentuk pada reaksi diatas segera terurai sebagai berikut:
Etanal yang dihasilkan dapat teroksidasi lebih
lanjut membentuk asam asetat. Hal ini terjadi karena oksidasi aldehida lebih
mudah daripada oksidasi alkohol.
Reaksi oksidasi alkohol sekunder
Alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton. Sebagai contoh,, jika alkohol
sekunder, 2-propanol, dipanaskan atau dioksidasi, maka akan terbentuk 2-propanon.
Perubahan-perubahan pada kondisi reaksi tidak akan
dapat merubah produk yang terbentuk.
Reaksi oksidasi pada alkohol tersier
Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi oleh natrium atau kalium
dikromat(VI). Bahkan tidak ada reaksi yang terjadi. Alkohol tersier tak teroksidasi dalam suasana basa. Jika dioksidasi dalam asam alkohol tersier mengalami dehidrasi dan kemudian alkenanya teroksidasi.
Jika dilihat dengan
alkohol primer dan sekunder, agen pengoksidasi melepaskan hidrogen dari gugus
-OH, dan sebuah atom hidrogen dari atom karbon terikat pada gugus -OH. Alkohol
tersier tidak memiliki sebuah atom hidrogen yang terikat pada atom karbon
tersebut.
REAKSI
ALDEHID DAN KETON
Reaksi oksidasi
terhadap aldehid digunakan reagen oksidator yang bervariasi yang akan
menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang umum digunakan adalah kalium
kromat.
Senyawa pada
golongan keton sukar untuk dioksidasi menggunakan oksidator apapun termasuk
kalium dikromat. Perbedaan kedua golongan ini secara sederhana dapat diketahui
mealui satu uji.
Oksidator ringan
merupakan langkah pengujian untuk menentukan suatu zat, apakah aldehid atau keton.
Jika dapat dioksidasi maka itu aldehid dan jika tidak maka itu adalah keton. Pereaksi
sederhananya yaitu dengan pereaksi tollens melalui reaksi cermin perak.
Permasalahan
1. Mengapa aldehid dapat teroksidasi sedangkan keton tidak dapat?
2. Pada alkohol tersier dalam larutan asam akan mengalami dehidrasi dan alkenanya terioksidasi. Mengapa dan bagaimana prosesnya?
3. Etanal yang dihasilkan dapat teroksidasi lebih lanjut membentuk asam asetat karena oksidasi aldehid lebih mudah dari oksidasi alkohol. Mengapa demikian?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya Wafiqah Alvia Ramadhani akan menjawab Permasalahan no. 2
BalasHapusAlkohol tersier mengalami dehidrasi dan alkenanya teroksidasi dikarenakan alkohol tersier tidak dapat teroksidasi dalam larutan basa sebab tidak memiliki ikatan dengan atom hidrogen (H). Karena tidak ada hidrogen yang bisa dilepaskan untuk bereaksi dengan oksigen maka tidak bisa terjadi reaksi oksidasi. Alkohol tersier mengalami dehidrasi yang merupakan reaksi pelepasan molekul air yang menghasilkan alkena dengan melalui pemanasan. Berikut adalah reaksinya : CH₃CH₂CH(OH)CH₃ → CH₃ - CH = CH - CH₃ + H₂O
Terimakasih, semoga bermanfaat 😊
Hy Joni perkenalkan saya Nurhalimah (A1C118024) disini saya akan menjawab permasalahan no 1 saudara dimana permasalahannya Mengapa aldehid dapat teroksidasi sedangkan keton tidak dapat? Hal tersebut dikarenakan pada aldehid memiliki atom hidrogen (H) yang berikatan dengan atom karbon (C=O) yang mana ketika dioksidasi membentuk hidrat sehingga sngat mudah teroksidasi membentuk asam karboksilat. Sedangkan keton tidak memiliki tidak memiliki atom hidrogen yang menyebabkan ia tidak mudah dioksidasi
BalasHapusBaiklah saya Bella Veronica (A1C118095) saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3. Reaksi oksidasi aldehid lebih mudah dari oksidasi alkohol karena pada atom karbon karbonil dari aldehid kurang terlindungi jika dibandingkan dengan atom karbon karbonil alkohol, sehingga oksidasi pada aldehid lebih mudah dilakukan.
BalasHapusTerimakasih