Dalam derivat asam karboksilat ini akan dibahas halida asam, anhidrida asam, ester, amida, dan nitril.
Derivat asam karboksilat yang terdiri dari halida asam (klorida asam), anhidrida, ester, amida, dan nitril dapat dibedakan dari sifat hidrolisis dengan air.
- Halida Asam
Klorida asam merupakan turunan asam karboksilat yang paling reaktif. Reaktivitas turunan asam karboksilat ditentukan oleh kebasaan gugus perginya. Basa yang lemah bersifat elektronegatif, selain itu kecil kemungkinannya dapat menyumbangkan elektronnya pada karbon karbonil lewat efek resonansi.
Halida asam diberi nama menurut nama asam karboksilat induknya, dengan imbuhan asam-at diubah menjadi – il klorida. Pembuatan klorida asam Klorida asam dapat diperoleh langsung dari asam karboksilat induk melalui reaksi dengan tionil klorida (SOCl 2 ) atau zat penghalogen lainnya, seperti PCl 3.
Efek ukuran gugus alkil pada laju reaksi yaitu pada kelarutan dalam air, bukannya efek karena suatu halangan sterik. Suatu klorida asam dengan gugus alkil kecil adalah dapat lebih mudah larut dan dapat bereaksi dengan lebih cepat.
- Anhidra Asam
Anhidrida asam tidak dapat langsung dibentuk dari asam karboksilat induknya, tetapi harus dibuat dari derivat asam karboksilat yang lebih reaktif. Ada dua cara pembuatan anhidrida,yaitu yang pertama menggunakan klorida asam dan suatu karboksilat dan yang kedua yaitu dengan mengolah asam karboksilat dan anhidrida asam asetat, reaksinya reversibel.
Anhidrida asam dapat bereaksi dengan alkohol membentuk ester dan suatu asam karboksilat, dengan air membentuk dua karboksilat yang sama dan dengan amina membentuk suatu amida dan ion karboksiat
- Ester
Suatu ester bereaksi dengan air membentuk suatu asam karboksilat dan alkohol yang merupakan contoh reaksi hidrolisis yaitu suatu reaksi dengan air yang mengubah satu senyawa menjadi dua senyawa. Suatu ester dapat bereaksi dengan alkohol membentuk ester baru dan alkohol baru yang disebut reaksi alkoholisis. Ester juga bisa bereaksi dengan amina untuk membentuk amida. Reaksi dengan amina dapat mengubah satu senyawa menjadi dua senyawa yang disebut aminolisis. Sebagai catatan bahwa aminolisis dari ester itu membutuhkan hanya satu ekuivalen amina, tidak seperti aminolisis dari suatu asil halida atau asam anhidrida, yang membutuhkan dua ekuivalen.
- Amida
Amida adalah contoh senyawa yang sangat tidak reaktif, sebab protein terdiri dari asam amino yang dihubungkan oleh ikatan amida. Amida tidak bereaksi dengan ion halida, ion karboksilat, alkohol, dan air karena dalam setiap kasus, nukleofil yang masuk adalah basa lemah dari gugus pergi amida. Seperti ester bahwa amida itu dapat dihidrolisis dalam larutan asam amupun basa. Dalam kedua hal ini, asam dan basa adalah pereaksi, bukan sebagai katalis, dan harus digunakan dengan angka banding molar 1:1, atau berlebih.
- Nitril
Nitril adalah suatu senyawa organik yang mengandung rangkap 3 antara atom karbon dan nitrogen. Nitril dapat dikelompokkan dalam turunan asam karboksilat karena hidrolisisnya menghasilkan asam karboksilat. Nitril ini dapat dihidrolisis dengan memanaskannya dengan asam atau basa berair.
Permasalahan
1. Pada halida asam, suatu klorida asam dengan gugus alkil kecil adalah dapat lebih mudah larut dan dapat bereaksi dengan lebih cepat. Bagaimana jika reaksinya berjalan lambat, apa yang menyebabkannya dan untuk mencapai laju hidrolisis yang hampir sama apa yang dilakukan?
2. Pada esterifikasi fischer untuk mendapatkan hasil yang banyak dilakukan dengan menggunakan alkohol berlebih tetapi reaksi ini tidak berlaku untuk asam lemak tak jenuh rantai panjang. Mengapa demikian?
3. Pada derivat asam karboksilat ini yang contohnya sudah dijelaskan diatas dapat dibedakan dari sifat hidrolisis dengan air. Ketentuan/kondisi seperti apa yang terjadi saat derivat ini di hidrolisis dengan air?
Hai Joni saya yupita sri rizki,dengan Nim:A1C118071
BalasHapusdisini saya akan mencoba menjawab no 3
Hidrolisis suatu amida ini kan dapat berlangsung dalam suasana asam dan basa,bisa dihidrolisis dalam suasana asam karna dalam lingkungan asam ini terjadilah reaksi antar air dengan amida yang telah terprotonasi dan yaitu dapat menghasilkan asam karboksilat NH3. Jadi ini terjadi dalam keadaan asam
Baiklah, saya Vika Seputri (A1C118086) akan mencoba menjawab permasalahan no.1 yaitu Pada halida asam, suatu klorida asam dengan gugus alkil kecil adalah dapat lebih mudah larut dan dapat bereaksi dengan lebih cepat. Bagaimana jika reaksinya berjalan lambat, apa yang menyebabkannya dan untuk mencapai laju hidrolisis yang hampir sama apa yang dilakukan? Menurut saya, jika gugus alkil kecil itu semakin cepat. Berarti jika semakin bertambah besar gugus alkil dari molekul itu akan membuat reaksi lambat.
BalasHapusTerimakasih
Saya Nadiya NIM A1C118073 akan mencoba menyelesaikan permasalahan yang kedua.
BalasHapusPada esterifikasi fischer untuk mendapatkan hasil yang banyak dilakukan dengan menggunakan alkohol berlebih tetapi reaksi ini tidak berlaku untuk asam lemak tak jenuh rantai panjang hak tersebut kerana katalis asam sulfat adalah zat
pengoksidasi kuat sehingga asam lemak tersebut
akan teroksidasi/pecah, oleh karena itu
penangananya harus hati-hati. Sedangkan bila
menggunakan asam klorida sebagai katalis, maka
alkohol yang digunakan harus benar-benar kering
dan asam kloridanya anhidrat