Minggu, 02 Februari 2020


STEREOKIMIA

Stereokimia adalah ilmu yang mempelajari molekul kimia dalam bentuk 3D (tiga dimensi). Tapi pada kali ini saya akan membahas tentang molekul kiral. Kiral adalah dimana molekul tidak berhimpit pada bayangan cerminnya.








Suatu molekul dikatakan kiral jika terdapat minimal 1 atom C yang mengikat 4 gugus yang berlainan misalnya seperti mengikat Br, Metil, Etil, dan H. Kemudian untuk mengetahui bahwa suatu molekul kiral atau tidak adalah dilihat apakah molekul tersebut mempunyai sisi simetri dan molekul yang memiliki sisi simetri adalah molekul tidak kiral.


Stereoisomer

Stereoisomer adalah molekul-molekul yang mempunyai rumus molekul sama tetapi berbeda posisi atom-atom penyusunnya atau bentuk tiga dimensi susunannya.Stereoisomer terdiri dari dua yaitu enantiomer dan diastereomer.
Enantiomer adalah molekul-molekul yang merupakan bayangan cermin satu sama lain yang tidak dapat diimpitkan (nonsuperimposable), tidak identik. Sedangkan diastereomer merupakan kebalikan dari enantiomer yaitu molekul-molekul yang bukan merupakan bayangan cermin satu sama lain yang tidak dapat diimpitkan (nonsuperimposable), tidak identik.
Contoh yang di ambil adalah yaitu 2 kloropentana hasil kiral dari 2 metil butana dan 2 metil klorobutana hasil dari kiral n-pentana. 


 





 Permasalahan
1.  Apakah ada aplikasi dari stereoisomer, jika ada coba sebutkan?
2. Stereoisomer bisa terjadi pada molekul kiral atau molekul tidak kiral? coba jelaskan!
3. Adanya kiralitas dalam molekul menyebabkan adanya asymmetrical center. Jelaskan apa maksudnya? 

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

  2. Hallo joni saya nur khalishah akan mencoba menjawab permasalahan no 3 yang anda ajukan . Adanya kiralitas dalam molekul menyebabkan adanya asymmetrical center Ini maksud nya adalah atom karbon yang mengikat sampai 4 substituent yang berbeda mengakibatkan hilangnya seluruh sifat simetrisnya.Sehingga atom Carbon kiral sering di istilahkan dengan asymentric carbon.

    BalasHapus
  3. Saya Zulia Nur Rahma (A1C118048) akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2 dari saudara joni. Stereoisomer bisa terjadi pada molekul kiral atau molekul tidak kiral ini merupakan pembagian dari isometri konfigurasi. Dimana pada molekul kiral terjadi karena mengikat empat gugus atau ligan sehingga molekul ini tidak memiliki bidang simetri sehingga disebut atom karbon kiral. Sedangkan, pada molekul tidak kiral dapat terjadi karena adanya bidang simetri yang membagi molekul menjadi dua bagian yang identik sehingga molekul yang tidak memiliki pusat kiral ini dinamakan molekul Akiral. Baiklah, itu saja yang dapat saya sampaikan, sesuai literatur yang telah saya baca.
    Terimakasih joni

    BalasHapus
  4. Saya andrika dwi sakti (025) akan mencoba menjawab permasalahan no 1 dari saudara joni. Ada, terkadang suatu stereoisomer akan menghasilkan produk yang berbeda dengan stereoisomer pasangannya dalam sistem biologis makhluk hidup. Contohnya adalah:
    1.obat Thalidomide
    Obat ini memiliki dua enantiomer, dimana enantiomer yang berguna sebagai obat penenang adalah (R)-Thalidomide. Tetapi ibu hamil yang mengonsumsi enantiomernya yaitu (S)-Thalidomide justru mengalami masalah dengan pertumbuhan anggota tubuh janinnya. Sedikitnya terjadi 2000 kasus kelahiran bayi cacat pada tahun 1960-an. Hal ini merupakan tragedi besar yang tidak dapat dilupakan dalam sejarah obat-obat kiral.
    2.Nikotin
    (-)Nikotin dilaporkan lebih beracun dan berbahaya dibandingkan dengan (+)Nikotin.
    3.Tiroksin
    Tiroksin adalah hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid. (-)Tiroksin meregulasi metabolisme tubuh, sedangkan (+)Tiroksin tidak menghasilkan efek regulasi apa pun.

    BalasHapus